Rabu, 25 Juli 2007

Review : Pesan Dari Surga

Gw beli VCD film Pesan Dari Surga udah berbulan-bulan yang lalu, tapi sampai review ini diketik, gw baru nonton film ini 2 kali. Alasan utama gw beli VCDnya bukan karena gw belum nonton filmnya, bukan karena pemain-pemainnya adalah artis-artis yang lagi manjat daun akhir-akhir ini, dan juga bukan karena Sekar Ayu Asmara yang menyutradarai film ini. Tapi karena –sama kayak waktu gw nonton FTV di Indosiar itu-- di film ini ada Ramon. That’s it.

Keunikan film-film Sekar Ayu Asmara mungkin terletak pada alur ceritanya yang membuat Jaya Suprana rela memberikan salah satu predikat MURI kalo ada anak SD yang ngerti alur cerita film-filmnya Sekar. Karena ceritanya kadang-kadang bikin orang mesti mikir, ato nonton lebih dari satu kali (tapi kalo gw si, nonton sekali aja udah cukup kok. Cieee......belagu!!!). Selain itu, juga terletak pada pemilihan pemain. Untuk film pertamanya, Biola Tak Berdawai, Sekar membuat gebrakan dengan membuat film yang pemeran utamanya cuma 4 orang. Ya, 4 orang saja. Nicholas Saputra, Ria Irawan, Jajang C Noer, dan Dicki Lebrianto, pemeran karakter Dewa yang beberapa hari yang lalu gw liat dia main di sinetron Si Entong. Untuk film keduanya, Sekar memasang aktris-aktris paling terkenal waktu itu. Dian Sastro, Marcella Zalianty, Nirina, Rachel Maryam, dan Dinna Olivia. Sedangkan untuk filmnya yang ketiga ini, Sekar membuat sebuah film seperti membuat sebuah fashion show. Di dalamnya ada: Luna Maya, Catherine Wilson, VJ Rianti, Davina, Daanish, Vino G Bastian, Dimas Seto, Ramon Y Tungka, dan Lukman Sardi. Mungkin Janji Joni punya jajaran pemain --termasuk cameo-- yang lebih ‘rame’ dari film ini, tapi hasilnya jelas lebih menggembirakan. Mungkin lain kali Sekar akan membuat Roy Martin, Rudi Salam, Nurul Arifin, Meriam Bellina, Leli Sagita, Robi Sugara, Berry Prima, Advent Bangun, dan Suzanna berkumpul dalam sebuah film yang berjudul ‘Dendam Tangkiwood’. Satu lagi, film ini juga melanjutkan trend nama-nama karakter aneh setelah film Ungu Violet (setuju sama Sinema Indonesia, siapapun yang menciptakan nama Kalin dan Lando di film itu mesti dihukum!). Lihat saja ceritanya di bawah ini.

Film ini menceritakan sebuah grup band bernama Topeng yang beranggotakan 5 orang, Canting (Luna Maya), Brazil (Catherine Wilson), Kuta (Lukman Sardi), Prana (mungkin kependekan dari Jaya Suprana, diperankan oleh Vino G Bastian), dan Veruska (VJ Riyanti). Tokoh pertama, Canting, adalah si vokalis. Cewek berwajah soft tapi bermulut preman. Kerjanya nyela orang....mulu, tapi celaannya itu-itu mulu, gak berubah-ubah: BABI. Mungkin tiap scene yang ada karakter si Canting ini, bisa dipastikan ada yang ngomong BABI. Ya, si Canting itulah. Setau gw, film Catatan Akhir Sekolah punya stok celaan yang lebih variatif, kreatif, dan inovatif (wow, I rhyme!!). Akibatnya, karena keseringan bilang BABI, tiap kali gw liat tampangnya Luna Maya, gw berasa liat babi........ (tapi babi cantik, kayak Monokurobo, hehe....). Si Canting ini punya pacar, namanya -----lupa, klo ga salah Arman. Oke lah, sebut aja Arman------ (diperankan oleh Dimas Seto). Pacarnya ini mengelola sebuah lembaga pencarian orang hilang yang dikelola bareng sang mantan pacar, namanya -------lupa juga, klo ga salah Julia. Oke, sebut aja Julia------ (diperankan oleh Davina). Pendirian komisi orang hilang ini berawal dari hilangnya anak mereka berdua. Karena kesibukan Arman menangani yayasan ini sering bikin si Canting kesel, karena sering waktu mereka lagi indehoy tiba-tiba Arman ditelepon, disuruh dateng ke yayasan. Dia juga mikir kalo Arman masih punya hubungan sama Julia.

Tokoh kedua, Brazil, si bassis. Pacaran sama dua orang anak kembar, Oya dan Oyi (keduanya diperankan oleh Ramon. Mungkin klo dibikin Pesan Dari Surga 2, bakal diceritain klo sebenernya mereka masih kembaran satu lagi namanya O-Yeahh). Ternyata, si Brazil ini punya rahasia gelap. Di kamarnya ada lemari khusus (persis kayak tempat nyimpen tombak kalo di museum ato keraton) yang isinya 100 test pack, sebagian bekas pake. Si Brazil ini punya target buat ngumpulin test pack bekas pake abis ML sama 100 orang cowok. Bukan karena si Brazil hyperseks ato apalah, yg jelas ini karena dia punya masa lalu yang amat sangat kelam, gw lupa tapi pokoknya ada hubungannya sama angka 100, lah. Si Oya dan Oyi dipasangin sama test pack nomor 24 dan 25, berarti masih ada 75 cowok lagi yang mesti ML sama dia (hayo.....siapa yg mau, daftar dulu..... Catherine Wilson nih, kapan lagi?? Hehehe......). Kemudian, Oya dan Oyi berhasil membongkar rahasia si Brazil, sampe akhirnya dia mesti milih salah satu dari anak kembar itu.

Tokoh ketiga, Kuta, si drummer. Tampang garang dan penuh tattoo ternyata bukan cuma milik preman Tanah Abang, tapi juga milik kaum gay, setidaknya kaum gay yang coba digambarkan dalam film ini melalui sosok Kuta. Ya, Kuta adalah seorang homoseksual yang pacaran sama seorang pria bertampang garang juga, Mario. Sayangnya, si Mario ini udah punya istri (diperankan oleh Daanish), lagi hamil pula. Hebat, yah. Kuta sering cemburu karena Mario lebih milih istrinya, sampe akhirnya Kuta berniat bunuh diri pake pistol, tapi nggak jadi karena adegan itu berada di sekitar 30 menit pertama, sedangkan durasi filmnya harus masih panjang. Oh ya, sebagai tambahan info bahwa si Kuta ini masih seperti layaknya lelaki sejati, dia juga digambarkan punya profesi sambilan sebagai tukang bikin tattoo. Dia paling hobi bikin tattoo inisial KM, termasuk waktu dia netesin cairan lilin ke tangannya. Entahlah apa arti KM ini, mungkin Kuta-Mario, mungkin juga.........(ga tau, ah. Ga ada ide.)

Tokoh keempat, Prana, si gitaris. Prana adalah seorang suami dari seorang perempuan tukang ramal (diperankan dengan sangat maksakeun oleh Indah Kalalo, ngga lebih bagus dari akting brilliannya di Belahan Jiwa). Kreatif, deh. Selain bisa ramal pake tarot, dia juga bisa ramal pake kopi (serius nih, sekarang banyak juga yang ngeramal pake kopi dan daun teh. Mungkin laen kali ada juga yang ngeramal pake daun toge). Selain meramal, hobi istrinya si Prana ini adalah berdiri di deket jendela terus mengamati sebuah gunung yang lagi berasap (di film ini nggak dijelasin karakter si Indah Kalalo ini anak siapa, tapi gw yakin klo dia itu anaknya Mbah Maridjan). Lama-lama dia sering dapet ramalan jelek tentang suaminya, si Prana, sampe akhirnya jadi parno sendiri. Mungkin ga betah punya bini psikopat, si Prana selingkuh sama seorang dancer, namanya Erlita yang maksa-maksa minta dikawinin.

Tokoh kelima, Veruska, si keyboardist. Veruska adalah tipikal Virgin Mary, seorang umat beragama yang amat sangat tekun beribadah, tapi kemudian hamil di luar nikah. Mungkin pas jaman Siti Maryam dulu belum ada penyakit HIV, dan emang Siti Maryam hamil bukan karena hubungan ‘liar’ pra-nikah, maka nasib Siti Maryam lebih beruntung dari si Veruska ini, karena dia akhirnya dikisahkan kena HIV yang ditularkan dari pacarnya, Dodo (diperankan oleh Uli Herdinansyah), seorang dokter yang juga pecandu narkoba. Oh ya, sosok dokter pecandu narkoba ini cukup menggelitik gw. Gw jadi inget humor tempo dulu:

Seorang ibu pergi ke pasar. Di tengah jalan, dia ketemu sama seorang bapak yang jualan obat penyubur rambut. Tapi ternyata, tidak ada sehelai rambutpun tumbuh di kepala si bapak itu.

Ibu-ibu : Bapak ini jualan obat penyubur rambut tapi kok, bapak sendiri gundul?

Bapak-bapak : Bu, bapak di samping saya ini jualan kutang, tapi nggak pake kutang, kan?

Yah, begitulah. Seorang dokter yang seharusnya menyehatkan masyarakat, malah digambarkan sebagai sosok ‘penyakitan’. Tapi bagus, lah. Toh, hal-hal kontradiktif gini biasanya malah bikin filmnya tambah laku (ga tau deh, apa strategi ini berhasil ato ga buat film inihhh....)

Mungkin kali ini gw bakal mengkritik dan memuji film ini lewat departemen-departemen produksinya.

Buat penata kostum dan tetek bengeknya, mestinya liat ada yang salah sama karakter istrinya Mario, yg diperankan oleh Daanish. Masa orang hamil dadanya rata? Pliss deh..... (oke lah, masih bisa dimaklumi, mungkin krunya lagi buru-buru)

Buat penata artistik dan yang ngurusin setting, salut banget. Kamarnya Veruska keren.....!!! Adegan waktu rohnya Canting ketemu arwah anak mantan pacarnya yg hilang itu, juga keren banget. Lapangan luas sama satu pohon gede, ngingetin gw sama cover buku paket bahasa Inggris kelas XII yang pernah gw pake.

Buat sutradaranya. Kenapa film-filmnya Sekar Ayu Asmara selalu keliatan kayak iklan promosi pariwisata? Kenapa film-filmnya Sekar Ayu Asmara selalu ada karakter yang hamil di luar nikah? Kenapa film-filmnya Sekar Ayu Asmara selalu memuat karakter tukang ramal (Jajang C Noor di Biola Tak Berdawai dan Indah Kalalo di Pesan Dari Surga), karakter paranoid-mendekati-gejala-psikopat (Dian Sastro dan Indah Kalalo di Belahan Jiwa dan Indah Kalalo di Pesan Dari Surga), dan karakter orang yang ngomongnya pelan banget tapi ujung-ujungnya malah kayak orang taon 1930-an lagi baca puisi (Jajang C Noor di Biola Tak Berdawai, Marcella Zalianty di Belahan Jiwa, dan lagi-lagi... Indah Kalalo di Pesan Dari Surga). Kenapa Sekar Ayu Asmara membuat Indah Kalalo yang tampil cihuyy di Belahan Jiwa mendadak melakukan suicide career di Pesan Dari Surga? Kenapa film ini terlihat seperti 5 film yang digabung menjadi satu, padahal dengan karakter-karakter seperti itu Sekar bisa dapet untung banyak (semoga aja....) dengan membuat 5 film berbeda? Kenapa Dimas Seto diikutkan di film ini, padahal aktingnya masih sekelas sinetron (liat aja cara ngomongnya)? Kenapa judul filmnya Pesan Dari Surga, apakah si Kuta yang gay dan Brazil yang ML sama 25 orang cowok kemudian masuk surga? Kenapa karakter Catherine Wilson kamu namain Brazil, apakah karena Brazil lebih jago ketimbang Argentina, apalagi klo ada Ronaldo dan Ronaldinho? Kenapa nama kamu Sekar Ayu Asmara? Kenapa nggak Sekar Penuh Asmara aja? Kenapa harga BBM naik lagi? Kenapa saya bertanya Kenapa? Kenapa kamu masih betah aja baca pertanyaan-pertanyaan saya? Kenapa kamu nggak pulang aja karena biaya warnet makin lama makin mahal? Kenapa mata kamu nggak pegel baca blog ini? Kenapa? Kenapa?? Kenapa.......???

3 komentar:

mizzyu mengatakan...

Kenapa gw ngakak bgt bc nie blog??? 😂😂😂 saingan eh sama akun lambe nyinyir... 👍👍👍

mizzyu mengatakan...

Kenapa gw ngakak bgt bc nie blog??? 😂😂😂 saingan eh sama akun lambe nyinyir... 👍👍👍

Benadryltaco mengatakan...

"Kuta sering cemburu karena Mario lebih milih istrinya, sampe akhirnya Kuta berniat bunuh diri pake pistol, tapi nggak jadi karena adegan itu berada di sekitar 30 menit pertama, sedangkan durasi filmnya harus masih panjang." anjirrrr ngakak gw wkwkwkwkk